Apa yang dimaksud dengan iklan – Jika anda sering menonton tayangan televisi maka sudah tidak asing dengan yang namanya iklan kan? Selain itu bagi anda yang suka akses internet, baik akses youtube, website berita atau bahkan website website pribadi seperti blog dan wordpress maka tidak akan jauh-jauh dari adanya pop-up (kemunculan) iklan dalam berbagai jenis.
Lalu apa itu iklan? Iklan adalah jeda, break (dalam bahasa inggris), atau pariwara dalam bahasa Indonesia yang mengindikasikan adanya waktu rehat untuk tayangan inti dan diisi dengan penampilan promosi-promosi dari berbagai produk, makanan, jasa dan bahkan iklan layanan masyarakat.
Apa yang dimaksud iklan antara pengertian politik, bisnis televisi dan jasa marketing memiliki makna yang berbeda-beda. Dalam pengertian politik iklan bisa berart jeda, rehat sejenak untuk mendinginkan suasana pada tayangan acara inti. Sementara pada pengertian bisnis dan jasa marketing, apa itu iklan bisa dimaknai secara luas sebagai cara, strategi atau pengolahan informasi untuk memperkenalkan produk, jasa dan bahkan sebagai cara-cara memperkenalkan diri sendiri (iklan kampanye dan iklan layanan masyarakat dari pemerintah).
Pengertian iklan sendiri mengalami perubahan semenjak masuknya internet yang mengubah cara pandang orang terhadap iklan di televisi dan media massa (koran dan sejenisnya). jika dahulu pada masa koran dan televisi, pengertian apa yang dimaksud dengan iklan hanya sebatas jeda acara (untuk televisi) dan jeda membaca berita agar mata tidak lelah (pada koran dan majalah), atau sekedar promosi produk dan jasa.
Begitu masuknya internet ke dunia usaha dan pemerintahan, maka pengertian apa itu iklan menjadi bermakna luas, iklan bisa dimaknai sebagai proses terus menerus untuk merajai pikiran publik untuk memperkenalkan produk dan jasa. Cara berpikirnya sudah mulai menguasai publik agar dekat dengan tujuan bisnis mereka.
Maka ketika era internet datang, anda akan menemui banyak iklan masuk ke dalam inbox electronic mail anda, atau lewat sms berupa produk-produk tertentu, atau bahkan melalui whatsapp yang mungkin tidak akan anda perkiraan. Era internet juga mengubah gaya beriklan seseorang dan perusahaan, yang tadinya cenderung konvensional berubah menjadi lebih modern, selain itu juga menjadi lebih efektif dan efisien.
Pergesaran ini bisa dilihat dari jumlah perbandingan biaya slot iklan di televisi saja, misalnya ketika anda menonton tayangan inti di TV dan bisa menghitung sekitar 30 sampai 40 detik adanya iklan, maka harga satu slot iklan 1 detik saja bisa mencapai 20 juta, jadi jika ada iklan jasa atau produk sekali tayang memakan lima detik, maka berbiaya sekitar 100 juta, sangat mahal bukan?
Itu belum lagi dihitung dengan masa penanyangan prime time (waktu utama) yang berbeda dengan penayangan waktu biasa. Prime time biasanya dihitung jadwal jam lima pagi hingga sembilan malam. Sementara selain itu biasanya bukan prime dan biaya iklannya jauh lebih murah. Pertanyaannya adalah siapa yang akan menonton iklan di atas jam 9 malam? Tentu sudah berbeda segmentasianya kan?
Nah, era internet mengubah gaya beriklan seperti di atas yang sangat konvensional menjadi lebih modern. Perubahan ini juga mengubah pengertian apa itu iklan dari sekedar promosi berupa baliho, iklan koran dan televisi menjadi strategi untuk memenangkan pikiran publik agar terikat dengan produk dan jasa mereka.
Pada era internet, era memenangkan publik terhadap layanan produk dan jasa kita akan dikerahkan sampai memenuhi segala kehidupan pribadi kita. Cara pandang ini yang nantinya bisa disimpulkan mengubah pengertian apa yang dimaksud dengan iklan. Pertama, para pemasang iklan yang tadinya hanya memasang di televisi dan koran, agar bergeser ke internet, misalnya jika datang bulan Ramadhan, iklan-iklan sirup, peralatan shalat dan diskon-diskon barang-barang akan memenuhi televisi dan koran kan?
Tetapi tidak berhenti disitu saja, strategi memenangkan publik baru akan dimulai ketika iklan bergeser ke internet. Ketika anda baru saja membuka email, maka inbox anda sudah terisi adanya puluhan promo kartu kredit untuk berbelanja di hypermarket terdekat untuk produk sirup, peralatan shalat dan bahkan tiket pulang kampung.
Sementara ketika anda membuka laman website berita, di bagian atas sudah nangkring iklan-iklan serupa dalam bentuk digital (baik berupa gambar atau video) mengenai orang berbuka puasa, iklan obat lambung, diskon kartu kredit dan debit dan bahkan diiringi pop-up diskon-diskon yang berkaitan dengan produk sirup, makanan ringan, peralatan shalat dan jasa penerbangan transportasi.
Proses memenangkan publik ini belum selesai sampai disitu saja, ketika anda berangkat naik motor atau mobil pagi pagi mengejar meeting di kantor, anda menyalakan radio fm, kemudian suara halus penyiar menyapa anda bercuap-cuap sebentar, lalu terdengar lagu-lagu iklan yang produknya tidak jauh dari makanan, minuman sirup, diskon kereta dan pesawat serta peralatan shalat.
Anda baru masuk ke dalam perangkap iklan ini ketika tertarik dengan berbagai diskon makanan, minuman, peralatan dan tiket transportasi yang setiap hari anda dengar dan lihat di smartphone anda, kemudian tanpa sadar (atau dengan sadar tapi merasa bahagia) membuka aplikasi mobile banking dan membeli iklan layanan produk dan jasa tersebut.
Lalu setelah anda membeli produk dan jasa tersebut, apakah iklannya akan otomatis berhenti? Tentu saja tidak, akan ada iklan lanjutan yang berusaha mempertahankan anda menjadi pelanggan setianya. Lewat email atau sms, anda akan diminta berpartisipasi dalam sebuah survei purna jual mengenai kepuasan pelanggan.
Dari berbagai survei ini, biasanya anda akan mendapat informasi mengenai cashback atau diskon lanjutan yang bisa anda gunakan untuk berbelanja pada produk dan jasa yang sama. Nah, sudah terlihat kan bagaimana pengertian apa yang dimaksud dengan iklan telah benar-benar menguasai publik?
Konsep ini tidak hanya terjadi pada bulan-bulan tertentu, saat seperti Ramadhan saja, tetapi telah menjadi konsep umum dalam teori marketing ekonomi penjualan produk-produk tertentu. Misalnya dalam penjualan produk-produk besar seperti mobil dan motor dengan merk (honda, suzuki hingga kawasaki) juga memberlakukan cara yang sama.
Apa yang dimaksud dengan iklan oleh merk-merk motor dan mobil tadi diterjemahkan dengan beriklan di media televisi, koran, kemudian di berbagai media sosial dan kemudian menjadi sponsor pensi-pensi anak sma dan smk, pada acara-acara pensi dan sponsor ini akan disebar brosur mengenai penjuala motor dan mobil, lengkap disertai dengan cara mencicil secara kredit juga.
Selain itu juga disertakan diskon-diskon service dan gratis oli bagi mereka yang memenangkan acara atau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut atau beruntung mengunjungi stand mereka. Terlihat sekali bahwa pengertian apa itu iklan dari jaman dahulu telah mengalami persegeseran dari yang bersifat konservatif menjadi sangat modern.