Mau Melanjutkan S2 Beda Jurusan? Tentu Saja Bisa, Simak Cara-Cara Berikut Ini

Posted on

Melanjutkan S2 Beda Jurusan – Banyak lulusan sebuah kampus lalu kemudian bekerja tidak sesuai dengan bidangnya, apakah hal ini normal di mata masyarakat? Pertanyaan ini sama seringnya diajukan ketika orang berbicara apakah bisa lulusan jurusan tertentu lalu mau melanjutkan s2 beda jurusan? Tentu saja semua konteks pertanyaan ini perlu didudukkan pada konteks yang tepat.

Untuk Info lebih lengkapnya bisa isi Biodata Disini

Misalnya begini jika ada seorang lulusan sebuah jurusan lalu bekerja di sebuah perusahaan atau usaha yang tidak terkait dengan jurusannya, maka di dalam kacamata pendidikan industri terjadi miss-match karena pendidikannya tidak mendukung pekerjaannya. Akan tetapi jika dibalik dalam kacamata industri 4.0 atau setelahnya, dimana justru keahlian (softskill) yang justru mendukung pekerjaan ketimbang pendidikannya, maka kondisi seseorang tersebut justru malah bagus.

Baca juga ” Syarat-Syarat Beasiswa S2 Luar Negeri Secara Umum “

Jawaban ini akan terkait dengan jawaban seseorang yang mau melanjutkan s2 beda jurusan. Karena biasanya yang mau melanjutkan s2 beda jurusan melihat bahwa kemampuan softskillnya dalam bekerja lebih mendukung ketimbang pendidikannya pada masa s1, dan ini merupakan hal yang lumrah dalam dunia pekerjaan baik di sektor swasta, bumn hingga perindustrian.

Pada banyak kasus, ketidakmampuan dunia pendidikan dalam mendukung industri bukan disebabkan karena miss-match, miss match hanyalah sebagian kecil saja, akan tetapi karena adanya potensi seseorang dalam softskill yang ternyata lebih dibutuhkan dunia kerja. Misalnya begini, seorang lulusan sastra korea mampu bekerja menjadi digital marketing sebuah perusahaan start up yang sedang bertumbuh.

Pada kondisi ini, bisa ditebak bahwa softskill digital marketing tidak pernah diajarkan ketika belajar s1 sastra korea, jadi bisa disimpulkan bahwa seseorang tersebut memperoleh softskill yang dipelajarinya sendiri sehingga bermanfaat untuk dunia kerjanya. Lantas jika ia mau melanjutkan s2 beda jurusan misalnya dengan mengambil s2 digital marketing, s2 teknologi informasi atau s2 manajemen apakah bisa? Tentu saja bisa.

Baca Juga:  Contoh Kalimat Passive Voice yang Mudah Untuk Dipelajari

Dunia pendidikan tidaklah sesempit yang kita pikirkan, kalaupun ada beberapa kampus yang terlalu rumit syarat-syarat s2 beda jurusan itu hanya beberapa kampus saja, sementara di Indonesia terdapat ratusan kampus negeri dan swasta yang bisa menampung mahasiswa yang mau melanjutkan s2 beda jurusan.

Akan tetapi sebelum benar-benar mau melanjutkan s2 beda jurusan lebih baik diperhatikan matang-matang pengambilan rencana ini, bukan karena terkait syarat syaratnya, melainkan penyesuaian dengan waktu belajar dan waktu bekerja anda sendiri, misalnya beberapa poin di bawah ini:

1.Apakah mau melanjutkan s2 beda jurusan benar-benar murni untuk mendukung pekerjaan atau murni karena minat saja? Jika selama ini sebenarnya ijazah s1 anda sudah cukup membuat karir anda berkembang. Jangan jangan kuliah s2 nantinya hanya membuang waktu saja.

2.Pikirkan kembali mengambil s2 beda jurusan jika hanya karena ikut ikutan trend. Karena pada beberapa kasus mengambil s2 beda jurusan hanya untuk gaya-gayaan agar bisa berpindah pekerjaan bergaji tinggi, namun ketika mengikuti seleksinya malah tidak lolos.

3.Melanjutkan s2 beda jurusan atau sama dengan jurusan sebelumnya akan mengambil waktu pekerjaan anda, pertanyataan utama yang mesti anda jawab, apakah pekerjaan anda saat ini ditinggalkan (resign) atau akan mengambil sistem cuti? Ini perlu dibereskan terlebih dahulu sebelum anda berkeinginan melanjutkan s2 beda jurusan.

4.Apakah pilihan melanjutkan s2 beda jurusan terutama jurusan yang akan anda ambil sudah dipertimbangkan masak-masak ilmunya akan laku dan bermanfaat di dunia kerja. Anda harus aware dengan perubahan zaman yang semakin cepat, semakin spesifik ilmu yang akan anda tempuh di program s2 nantinya akan semakin menyempurnakan keahlian anda di dunia kerja.

5.Mengambil s2 beda jurusan akan berhadapan dengan dunia baru, pengeluaran baru dan juga sistem baru. Apakah anda siap? Misalnya begini, ketika anda s1 dulunya sastra dan ingin mengambil s2 digital marketing, apakah anda siap belajar dari nol soal internet, komputer, manajerial, dll? Apakah anda siap membiayai pendanaan sekolah s2 anda? Mengingat biaya s2 biasanya dua kali lipat dan bahkan lima kali lipat dari biaya s1. belum lagi biaya biaya tambahan seperti membeli buku suplemen jika anda masih belum memahami modul utama.

Baca Juga:  7 Tips Belajar Bahasa Inggris Untuk Kids Zaman Now

Pada dasarnya poin-poin di atas bukan soal kemampuan untuk bisakah s1 dan s2 beda jurusan, karena peluang itu telah tersedia dalam sistem pendidikan Indonesia. Justru hal hal yang mesti dipikirkan adalah proses persiapan dan kematangan berpikir untuk mengambil s2 beda jurusan bukan karena gaya gayaan dan trend sesaaat.

Beberapa jurusan s2 yang mempunyai prospek bagus bisa anda cermati mengikuti perkembangan bisnis dan industri baru baru ini, seperti jurusan aktuaria (jurusan yang menggabungkan antara matematika dan statistika) ini mempunyai prospek bagus, kemudian diikuti kelompok jurusan digital marketing, internet marketing, desain grafis, ilmu komputer, dan web desain.

Jurusan-jurusan tersebut mempunyai prospek lebar dan berpeluang dibutuhkan, acuan utamanya adalah pidato-pidato pejabat publik seperti presiden dan menteri pendidikan yang terus ingin membuka fakultas bisnis desain, internet, manajemen dan wirausaha atau penggabungan keempatnya.

Selain pertanyaan mendasar soal bisakah s1 dan s2 beda jurusan, justru akan lebih menarik jika anda mampu mengenali potensi jurusan s1 anda dan dipertajam di pendidikan selanjutnya. Misalnya begini jika anda lulusan akuntansi, kenapa tidak mengambil program akuntan saja, misalnya PPA dengan sertifikasi CPA dan sejenisnya, ini juga akan prospek di dunia industri.

Tetapi jika anda masih meraba-raba dalam menentukan melanjutkan s2 beda jurusan, anda disarankan untuk mengambil kursus singkat dahulu untuk menguasai medan agar tidak cepat bosan ketika kuliah s2 nantinya. Misalnya anda berminat untuk kuliah s2 beda jurusan di bidang desain grafis. Coba ikut kursus desain grafis selama tiga bulan apakah anda nyaman dan sesuai dengan passion.

Kemudian syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi mengambil s2 beda jurusan di Indonesia. Pada dasarnya syarat-syarat umum melanjutkan s2 beda jurusan di kampus Indonesia terletak pada kemampuan berbahasa inggris dan test potensi akademik (tes psikologi), indikator ini dapat kita lihat dalam tiga kampus besar di Indonesia, misalnya UI, UGM dan ITB. Melanjutksn s2 hanya membutuhkan skor TOEFL 500 dan skor TPA sekitar 500.

Baca Juga:  5 Universitas Tertua di Inggris dengan Sejarah Menarik

Persyaratan ini tentunya akan lebih rendah jika anda mengambil melanjutkan s2 beda jurusan di kampus swasta yang biasanya hanya akan ada tes tertulis untuk pemetaan kemampuan anda. Sementara sisanya tidak ada. Hal hal yang mesti anda perhatikan adalah beberapa jurusan biasanya mensyaratkan adanya matrikulasi bagi mahasiswa yang s1 nya tidak linier.

Misalnya dalam program s2 profesi psikologi, atau program s2 akuntansi, biasanya jurusan meminta non-psikologi atau non-ekonomi untuk mengambil kelas matrikulasi selama 1 semester untuk adaptasi. Ini adalah hal normal dan wajar karena anda akan dilatih mengenali dunia baru dan tinggal dinikmati saja.

Selanjutnya jika lolos dan selesai matrikulasi anda tinggal meneruskan perkuliahan melanjutkan s2 beda jurusan dengan tenang dan mengikuti kurikulum yang ada. Jangan terlena dengan semester selanjutnya segera kerjakan tesis dan peneltiian anda agar segera kembali ke dunia kerja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *